7 Variasi Vest yang Cocok Untuk Musim Dingin, Beserta Rekomendasi Produknya

Musim hujan telah tiba, saatnya untuk melakukan layering. Atau konsep berpakaian dengan mengenakan beberapa lapis secara bersamaan, mulai dari dalaman, pakaian tengah hingga luaran (outerwear). Gaya tumpuk menumpuk pakaian ini dapat membantu tubuh tetap hangat saat dingin melanda.

Di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, umumnya layering terdiri dari tiga lapis pakaian. Karena jika terlalu banyak, akan terasa gerah. Apalagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan tidak dapat kita prediksi. Seperti panas di siang hari, lalu turun hujan di malam hari, atau sebaliknya.

Untuk mengantisipasi perubahan suhu, kamu dapat menggunakan teknik layering dengan memilih outer yang cocok untuk musim dingin. Istilah lainnya yaitu winter vest. 

Keunggulan Vest Musim Dingin

Meski tanpa lengan, winter vest memiliki kemampuan dalam termoregulasi, yaitu menjaga tubuh tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Ketika suhu lingkungan menurun atau meningkatnya jumlah panas yang kamu hasilkan melalui aktivitas tertentu.

Dalam cuaca yang dingin, vest mampu menjaga inti tubuh tetap hangat, namun tidak membuat kegerahan saat matahari mulai muncul. Karena tubuh dapat melepaskan panas melalui bagian lengan yang terbuka. 

Selain itu, bobot vest terbilang lebih ringan dari jenis outerwear khas musim dingin lainnya, seperti jaket atau mantel. Praktis dalam pemakaiannya dan membuat lengan lebih bebas bergerak. Cocok untuk kamu yang ingin tetap aktif, seperti bekerja atau berolahraga, saat musim dingin.

Agar dapat berfungsi dengan maksimal, beberapa jenis vest untuk musim dingin umumnya memiliki ukuran yang pas di tubuh. Namun masih tersisa ruang untuk lapisan dasarnya, seperti sweater atau t-shirt. Panjangnya pun hanya sampai di bagian pinggang. Karena jika lebih, vest akan menggulung dan naik ke atas. Sehingga membuat area pinggang terkena udara dingin.

Sebagai lapisan terdepan, vest juga dapat membantu kita tampil lebih stylish. Kamu dapat memadukannya dengan kemeja untuk menambah kehangatan dan gaya di kantor. Atau kenakan setelah t-shirt atau blouse lengan panjang saat keluar rumah untuk tampilan kasual. 

Untuk menambah inspirasimu, berikut 7 jenis vest yang cocok kamu kenakan saat musim dingin. Pilih yang kamu suka dan milikinya sekarang dengan memanfaatkan program “Outer Festival“. Khusus di bulan Oktober ini, Modusgaia akan memberikan berbagai penawaran spesial. Untuk semua rekomendasi outer di dalam artikel modusgaia.com. Ayo klik tautan produknya dan dapatkan harga spesialnya.

1. Vest Untuk Musim Dingin: Insulated Vests

Insulated vest memiliki bagian dalam yang berlapis, untuk menjaga inti tubuh tetap hangat tanpa membatasi gerak lengan. Yaitu shell, lining dan bagian insulasi khusus, yang terbuat dari bulu bulu alami atau bulu sintetis.

Columbia Men’s Marquam Peak Fusion Vest memiliki lapisan reflektif termal Omni-Heat™ dan Thermarator™ insulation sintetis terhangat. Untuk mempertahankan panas tubuh, namun tetap breathable. Cocok buat kamu yang ingin berolahraga, seperti berlari atau mendaki, saat langit cerah di musim dingin. 

Selain hangat dan nyaman, vest berwarna coklat ini juga dapat menjaga barang-barang berhargamu tetap aman. Karena penutup saku di bagian dada dan perutnya menggunakan ritsleting.

Agar tampilanmu lebih maksimal, padukan dengan sweatshirt berlengan panjang dan celana cargo atau training pants.

2. Vest Untuk Musim Dingin: Quilted or Puffer Vest

Sama seperti jaketnya, puffer vest juga memiliki tampilan seperti bantalan, menggunakan teknik quilted, serta material berlapis bulu angsa. Sehingga dapat menjaga kehangatan tubuh di cuaca yang dingin, meski tanpa lengan (sleeveless).

Menurut sejarahnya, George Finch, seorang ahli kimia dan pendaki gunung Australia, merupakan orang pertama yang mengenakan versi jaket bulu angsa. Yaitu pada 1922, yang aslinya terbuat dari kain balon dan eiderdown.

Kemudian, pada tahun 1936, seorang petualang Amerika Serikat bernama Eddie Bauer menciptakan jaket puffer setelah mengalami hipotermia. Saat melakukan perjalanan memancing yang berbahaya. Outer berlapis bulu menjadi isolator yang efisien untuk ‘menjebak’ dan menahan udara hangat. Ia lalu membuat, menjual dan mematenkan desainnya pada 1939.

Jaket dengan look yang menggembung dan berulang, baik berbentuk garis horizontal atau lingkaran ini terus berevolusi seiring berjalannya waktu. Dari berlengan panjang hingga tanpa lengan. Namun, keduanya tetap memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghangatkan tubuh. Buat kamu menginginkan outer yang hangat namun tidak membatasi pergerakan lengan, bisa memilih puffer vest.

Mango Ultra-Light Quilted Gilet merupakan puffer vest berkerah tinggi yang hangat dan anti air. Dengan ritsleting depan dan saku ritsleting samping, serta warna hitam yang solid dan stylish.

3. Vest Untuk Musim Dingin: Fleece Vest

Fleece merupakan salah satu jenis kain berbulu yang umumnya terbuat dari campuran cotton dan wool. Sehingga memiliki tekstur yang lembut, hangat, dan nyaman. Serta mudah kering karena bersifat menyerap air. Jadi kamu tidak perlu khawatir saat terkena tetesan air hujan. 

Sama seperti jaketnya, fleece vest juga mempu menjaga tubuh tetap hangat, namun tidak panas. EIGER ALOR VEST yang berbahan fleece hadir dengan teknologi tropic warm, untuk membuat tubuh tetap hangat dalam cuaca dingin. Baik pada musim hujan, maupun saat hiking maupun berkemah di pegunungan. 

Tidak hanya penutup depannya, untuk menambah kenyamanan, vest ini juga memiliki dua saku samping yang menggunakan ritsleting. Sehingga membuat barang-barang berharga yang kamu simpan dalam saku lebih aman.

Untuk gaya casual, kamu dapat memadukan fleece vest berwarna merah yang chic ini dengan t-shirt. Serta sweater berlengan panjang dan celana jeans. Atau celana kargo untuk memberikan look petualang.

4. Vest Untuk Musim Dingin: Windbreaker Vest

Windbreaker vest merupakan salah satu pengembangan model dari jaket yang desainnya mampu menepis angin dingin. Awalnya tercipta sebagai outer alternatif yang lebih ringan dari jaket tebal seperti wol. Namun memiliki kemampuan yang sama dalam memberikan kehangatan saat winter.

Salah satu outer khas musim dingin yang populer pada 1970-an memiliki kemiripan dengan jaket parka. Namun dengan panjang sebatas pinggang serta bahan yang lebih ringan dan ringkas. Kamu bahkan dapat melipat dan memasukkannya ke dalam tas tanpa khawatir dengan kapasitas ruang penyimpanan. 

EIGER WOMENS LUMULA WIND GILLET VEST dapat melindungi bagian tubuh inti dari angin dan hujan ringan, sekaligus cuaca yang panas. Dengan ventilasi mesh pada punggung dan bahan nilon yang ringan, elastis, windproof dan water-repellent. Serta teknologi tropic windblock dan tropic repellent. Untuk mendukung rentang gerak optimal pada suhu yang dingin seperti musim hujan.

Dengan pilihan warna pink, windbreaker vest ini mampu membuat tubuh tetap hangat sekaligus tampil modis. Padukan dengan t-shirt lengan panjang atau pendek berwarna putih dan celana jeans.

5. Vest Untuk Musim Dingin: Sweater Vest

Sweater vest merupakan pakaian rajut yang mirip dengan sweater, namun tanpa lengan, dengan garis leher berpotongan rendah. Awalnya tercipta untuk mendorong keringat dan penurunan berat badan pada orang-orang yang berolahraga. Namun kini telah menjadi salah satu outerwear yang dapat menunjang penampilan, terutama saat cuaca sedang dingin. 

Sweater vest umumnya memiliki motif dengan corak yang khas dan warna lebih beragam, salah satunya houndstooth. Yaitu motif yang tersusun menyerupai gigi belakang anjing. 

Bahan bermotif houndstooth berasal dari Tambang Garam Hallstatt Celtic, Austria, sekitar 1500-1200 SM. Lalu, mulai tercatat sebagai pola pada kain pada 1936. Setelah sebelumnya, seorang desainer pakaian kelas atas pria dan wanita yang berbasis di New York, Amerika Serikat, De Pinna memperkenalkannya. Sebagai bagian dari koleksi pakaian pria musim semi pada 1933. 

Motif yang juga terkenal sebagai ‘pola seribu burung’ ini membentuk pola garis gelap dan terang yang kontras, sehingga tampak seperti kotak dari kejauhan. Meski variasi warna lain yang lebih lembut, seperti pink dan biru telah banyak bermunculan, namun putih-hitam tetap populer.

Avalu Millie Houndstooth Vest merupakan rompi rajut berkerah v-neck yang memiliki motif houndstooth putih-hitam. Dengan tekstur rajutan yang halus dan lembut. Berukuran pas di tubuh dan panjang sepinggang. 

Buat kamu yang suka bergaya feminin sekaligus menambah kehangatan di kantor, dapat memadukannya dengan kemeja putih lengan panjang. 

6. Vest Untuk Musim Dingin: Cable Knit Vest

Berbeda dengan outer rajutan lainnya, cable knit mempunyai ciri khas motif yang besar dan lebih menonjol. Awalnya, sweater rajutan yang tebal dan hangat ini tercipta untuk para lelaki yang bekerja di laut. Pada 1900-an, di kepulauan Aran, Irlandia, para wanita merajut sweater untuk membuat para nelayan tetap hangat saat berada di laut. Dengan pakaian yang lebih tebal serta menarik dari sisi tampilannya.

Pada 1920-an, cable knit sweater mulai meraih popularitas. Namun, baru menjadi komoditas pasar global pada 1950-an. Berkat sebuah artikel di majalah Vogue pada 1958. Pola khas sweater Aran kemudian mencapai Amerika dan menjadi fashion item yang mendunia. 

Salah satu outer penghangat yang awalnya terkenal di kalangan pria itu dapat menjadi fashion item bergaya feminin di tubuhmu. Salah satunya yaitu ANSSY Kaia Premium Knit Vest Rompi Rajut Cable.

Terbuat dari material akrilik dengan kualitas benang terbaik, lembut, dan sangat nyaman kamu gunakan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Cable knit vest yang panjangnya sepinggang ini tersedia dalam empat pilihan warna yang stylish, yakni sand, cool, grey dan ivory.

7. Vest Untuk Musim Dingin: Faux Fur Vest

Faux fur vest adalah rompi berbulu yang terbuat dari bahan sintetis dengan kemiripan seperti bulu binatang asli. Sangat lembut dan terkesan classy.

Jika keenam vest musim dingin di atas memiliki ukuran yang pas di tubuh dengan panjang sebatas pinggang, faux fur berbeda. Modelnya terbuka dan panjangnya sampai di atas lutut. Mampu menjaga kehangatan tubuh berkat bulu-bulunya yang tebal. 

Konon bahan alternatif pengganti bulu binatang ini telah muncul pada 1929, namun mulai tersedia secara komersial sejak 1950-an. Materialnya kuat, tidak mudah rusak dan tahan lama, karena memiliki ketahanan yang tinggi terhadap ngengat. 

iROO Faux Fur Long Grey Vest merupakan rompi berbulu sintetis yang stylish dan berkualitas. Cocok untuk kamu kenakan di musim hujan yang dingin.

Agar penampilanmu semakin menawan, padukan dengan gaya ‘minimalis’. Seperti fit body t-shirt  lengan panjang dan slim fit trouser berwarna senada.

Itulah 7 model vest yang cocok untuk kamu kenakan di musim dingin. Hangat dan stylish. Mana yang jadi favoritmu Modusers? Yuk klik tautan produknya dan dapatkan harga spesialnya.