Citra Lestari
Di akhir bulan Juni kemarin, film biografi musisi legendaris, Elvis Presley, sudah tayang di bioskop Indonesia. Film yang mengambil sudut pandang dari sang manajer, Kolonel Tom Parker, menggambarkan sisi manis pahit kehidupan Elvis Presley dari kecil hingga tutup usia.
Pada bagian awal, film biopik karya sutradara Baz Luhrmann ini bercerita tentang kelahiran Elvis dan kehidupannya yang sederhana di lingkungan kulit hitam. Suatu hari, Ia tersihir oleh nyanyian seorang laki-laki dan keeksotisan musik blues dan gospel saat menyusup ke sebuah gereja tenda. Berawal dari momen tersebut, Ia memiliki mimpi untuk menjadi seorang penyanyi dan aktor populer.
Film berdurasi sekitar 2,5 jam ini menceritakan hampir seluruh perjalanan hidup Elvis Presley. Dengan plot yang maju mundur, Baz Luhrmann mampu mengemas ceritanya secara apik, dengan ritme cepat, dinamis dan penuh warna.
Tidak hanya alur dan kisahnya saja, film ini juga menyajikan visual tahun 50 hingga 70an yang memanjakan mata. Mulai dari latar tempat, suasana, busana, pernak-pernik dan riasannya. Penasaran seperti apa? Yuk simak rangkumannya dari Modusgaia berikut ini.
Daftar Isi
Austin Butler dan Gitar Elvis
Meski wajahnya tidak mirip Elvis dan rekam jejaknya sebagai aktor masih minim, namun Austin Butler sangat menjiwai perannya sebagai Elvis Presley. Bintang serial “The Carrie Diaries” itu tak hanya mampu berbicara dengan aksen khas Elvis, tetapi juga piawai bergoyang layaknya sang legenda. Bahkan, aktor kelahiran Anaheim, California, 17 Agustus 1991 itu juga menyanyikan sendiri beberapa lagu seperti “Baby”, “Let’s Play House” dan “Hound Dog”. Kabarnya, Butler bahkan berlatih hingga 2 tahun lho agar bisa tampil sempurna di film ini.
Pada sepuluh menit pertama, kita dapat mendengar narasi Kolonel Tom Parker. Ia bercerita tentang Elvis Presley dari sudut pandangnya sebagai manajer yang berperan besar dalam karier musik sang legenda. Walaupun lebih terasa sebagai pembelaannya atas tudingan sebagai dalang di balik kematian sang ikon budaya pop abad ke-20 tersebut.
Selama Parker bercerita, sutradara Baz Luhrmann menyembunyikan sang legenda. Hingga akhirnya, sang bintang utama tampil untuk menjajal panggung pertamanya. Elvis menggebrak panggung dengan busana serba pink dan goyangan khas yang membuat para penonton histeris. Pada penampilan perdananya tersebut, Elvis Presley membawa sebuah gitar yang cukup mencuri perhatian. Gitar akustik elektrik berwarna coklat natural yang Ia mainkan sambil bernyanyi sukses membius para penonton wanita kala itu.
Tom Hanks dan Country Style
Setelah bercerita tentang Elvis, Kolonel Tom Parker lalu membuka kisah tentangnya, seorang pria pengelola karnaval pada era 1950-an. Saat itu, Ia mendengar bahwa ada seorang penyanyi pria baru yang bikin heboh karena menyanyikan lagu-lagu blues dan gospel dengan goyangan menggoda. Namanya Elvis Presley.
Parker langsung tertarik karena Elvis ternyata adalah pria kulit putih, bukan warga Afrika-Amerika yang erat dengan kedua jenis musik tersebut. Ia langsung mengunjungi tempat Elvis tampil, dan melihat sendiri betapa para perempuan menjerit histeris melihat goyangan yang seksi dari penyanyi tampan itu. Ia kemudian mendekati Elvis dan meyakinkan bahwa Ia akan membuat Elvis menjadi sosok yang besar. Dari sinilah semuanya bermula. Membawa Elvis Presley pada kesuksesan, juga keterpurukan.
Selama ini, Tom Hanks selalu kedapatan peran protagonis sehingga banyak yang menyukainya. Namun, aktor senior tersebut kini menjelma menjadi figur Kolonel Tom Parker yang antagonis dan membuat para penonton kesal dengan sosoknya. Parker yang semula tertarik mengorbitkan Elvis murni karena bakatnya yang unik, perlahan menjadi parasit di dalam kehidupan sang bintang.
Hadir dengan tampilan berbeda, Tom Hanks sukses membuat sosok manajer Elvis terlihat karismatik. Ini terlihat dari penampilannya yang selalu mengenakan setelan jas dan topi fedora khas country style.
Memeluk Ibu dan Jam Tangan Emas
Selain kecintaan Elvis terhadap musik Afrika-Amerika tersebut, kedekatannya dengan sang ibu, Gladys Presley (Helen Thomson), juga turut tersaji dalam film ini.
Elvis lahir dari keluarga yang kurang mampu. Adik kembarnya bernama Jesse, meninggal beberapa menit setelah lahir. Hal inilah yang membuat sang ibu trauma dan kemudian menjadi protektif terhadap Elvis. Ia merasa takut jika harus kehilangan anak kesayangannya lagi.
Sikap over protektif Gladys tampak ketika Elvis akan meninggalkan rumah untuk melakukan tur pertamanya. Dalam adegan tersebut, Elvis tampak memeluk sang Ibu dari belakang. Saat menenangkan sang Ibu, perhatian penonton tertuju pada jam tangan emas yang Elvis kenakan. Emas memang terlihat cocok menggambarkan karir sang bintang yang sedang bersinar.
Hair Style dan Makeup Yang Apik
Gaya rambut yang klimis dan riasan bold khas tahun 50-60an tersaji dengan apik dalam film ini. Tidak hanya saat manggung, di luar panggung pun kita dapat melihat tatanan rambut Elvis yang selalu rapi, agak bervolume di bagian depan dan juga mengilap. Kamu bisa mendapatkannya dengan bantuan hair pomade oil based.
Sementara itu, dari sisi perempuan, kita dapat melihatnya dari sosok Priscilla Beaulieu (Olivia DeJonge), sang mantan istri. Gaya rambut bervolume pada bagian depan juga menjadi hair style andalan para perempuan kala itu. Baik panjang atau pendek rambutnya, tetap ‘lebih tinggi’ di bagian depannya. Untuk detail riasan, yang paling menonjol adalah pada penekanan warna dark pada bagian mata, atau smokey eye yang sangat cocok untuk Elvis Presley.
Kamu dapat membuatnya dengan bantuan eye liner dan mascara hitam serta eye shadow bernuansa gelap.
Jaket Kulit, Jaket Andalan Anak Band
Film ini memberikan porsi besar kepada adegan pertunjukan musik Elvis Presley. Ada banyak aksi panggung Elvis di film ini yang kesemuanya terlihat seperti konser sesungguhnya.
Sebelum akhirnya terkenal dengan kostumnya sendiri, yaitu kerah baju yang khas dan celana ketat yang melebar di bagian bawahnya, Elvis juga pernah manggung mengenakan jaket kulit. Jaket andalan para anak band. Dari dulu, hingga kini.
Jaket yang menjadi fashion item wajib laki-laki dan perempuan ini awalnya merupakan jaket para pilot saat perang dunia I, tepatnya tahun 1918. Lalu, di tahun 1930an, menjadi ‘seragam’ wajib anak motor yang mengendarai Harley Davidson. Jaket kulit kemudian menjadi booming saat para aktor Hollywood dan para musisi dunia mengenakannya di tahun 1950an. Salah satunya Elvis Presley.
Hingga saat ini, Elvis Presley berhasil meraih audience score sebesar 78 persen di Rotten Tomatoes. “Absolutely love the movie. The cast is inredible. The settings and fashion are so on spot for all eras of the 50’s, 60’s and 70’s.” tulis salah satu penonton di kolom ulasan.
Well, bagaimana dengan kamu Modusers? Buat yang sudah nonton, silahkan beri komentar ya.
GIPHY App Key not set. Please check settings