Fenomena Citayam Fashion Week ternyata tidak semudah itu hilang. Sampai 24 Juli 2022 lalu, kawasan Dukuh Atas, Sudirman, orang dari berbagai lapisan umur dan daerah berbondong-bondong nongkrong di area tersebut. Bahkan, dua pihak yaitu Baim Wong dan Indigo Aditya Nugroho sudah mendaftarkan hak paten istilah ini karena tahu akan potensi bisnisnya di kemudian hari.
Awal Mula Citayam Fashion Week

Istilah Citayam Fashion Week bermula dari konten kreator Bara Ze yang mewawancarai remaja yang nongkrong di kawasan Sudirman. Dalam konten Bara di bulan April 2022 itu, ia melakukan wawancara dengan Nadia Citayam dan Tegar Citayam yang kemudian viral di TikTok karena kedua anak muda ini bertingkah lucu ketika syuting. Saat ini, video tersebut sudah menjadi tontonan lebih dari seratus juta pengguna TikTok.
Selain menunjukkan wawancara yang lucu, tak sedikit video-video itu yang menampilkan aksi para remaja asal Citayam-Bojong Gede tersebut dengan mengenakan berbagai mode pakaian dan berlenggak-lenggok seperti model. Dan dari situlah muncul istilah Citayam Fashion Week.
Dari hanya sekedar iseng, anak muda seperti Jeje, Bonge, Kurma, dan Roy, pentolan ajang ini, kini mulai menjadi selebgram dan seleb TikTok yang tidak hanya menghasilkan uang, namun juga ketenaran.
Ajang fesyen dadakan ini semakin ramai dan menjadi tren. Aksi ABG ‘SCBD’ atau Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok ini menjadikan zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat menjadi arena catwalk dadakan. Selain mendapatkan perhatian dari masyarakat umum, Presiden Joko Widodo dan pejabat lainnya juga mengapresiasi ajang yang unik ini sebagai ajang yang positif bagi anak muda.
Baca juga: Devita Ravani, Model Asal Brebes Go International di Panggung Fashion Dunia
Sebenarnya mereka tidak sengaja mengenakan pakaian agar menjadi “tren” yang viral. Mereka hanya menggunakan pakaian hasil berburu di pasar loak, dan berdandan dengan menabrak pakem fesyen pada umumnya. Jadi tidak heran, bila dalam ajang ini, gaya dandanan mereka terlihat seperti tidak beraturan, layaknya street fashion atau fesyen jalanan yang kini telah mendapat tempat di ajang fesyen kelas atas di dunia.
Awal Mula Street Fashion

Gaya jalanan sudah ada sejak abad ke-20. Dampaknya pada mode berawal sekitar akhir Perang Dunia II di Inggris. Penjatahan pakaian dan peraturan saat itu mempengaruhi mode dalam Perang Dunia Kedua. Bahan mentah dan sumber daya yang langka membuat harga pakaian saat itu menjadi tinggi.
Situasi pasca perang ini menjadi masa saat semua orang akhirnya melakukan perubahan dari apa yang sudah dikenal sebagai gaya biasa. Beberapa kelompok yang akhirnya menentukan gaya fesyen sendiri terdiri dari kelompok hippie, punk, gothic, atau bikers. Situasi saat itu membuat beberapa kelompok ini ingin melakukan perubahan dan pernyataan diri. Kelompok-kelompok ini masih ada sampai sekarang dan terkenal dengan gayanya masing-masing.
Di tahun 70-an dan 80-an, untuk bereksperimen dengan gaya yang unik sangat sulit. Hanya orang yang berani dan berjiwa bebas yang bisa melakukannya. Seperti namanya, gaya jalanan berasal dari jalanan. Istilah ini mengacu pendekatan mode yang yang berbeda dari pemikiran mode arus utama. Dengan menggabungkan gaya yang berbeda dan menjadikannya unik, gaya jalanan memungkinkan individu untuk melenturkan banyak identitas.

Serba Serbi Streetwear
Streetwear gaya Amerika hingga kini juga menjadi populer dengan pengaruh dari musik hip-hop atau budaya skateboard. Gaya jalanan, tidak seperti jenis mode lainnya, tidak hanya mencakup satu gaya berpakaian, tetapi mencakup berbagai gaya. Gaya jalanan terkesan santai, menyenangkan, memadukan budaya, bisa terkait dengan musik, sehingga menciptakan gaya yang berbeda.
Baca juga: Intip Uniknya Gaya Hijab Di Paris Fashion Week
Fesyen jalanan telah menjadi inspirasi bagi merek-merek besar. Gaya jalanan sekarang diakui oleh desainer besar sebagai fashion kelas atas. Butuh waktu bertahun-tahun bagi rumah-rumah mewah besar untuk menciptakan fesyen jalanan. Hal ini terbukti dengan munculnya jenama seperti Supreme yang kini menjadi jenama streetwear dengan harga tinggi.
Selain menjadi populer melalui hip-hop, skateboard, platform media sosial menjadi penentu di balik tren mode ini. Dari baju baggy hingga sepatu sneakers yang nyaman, dipadukan dengan motif dan desain yang unik, fesyen jalanan seperti yang Jeje, Bonge, Kurma, dan Roy kenakan, menjadi mode yang kini terbukti menjadi konten yang viral.
Setelah berhasil menjadi pentolan Citayam Fashion Week, Bonge sering menjadi narasumber berbagai media. Kabar terbaru mengatakan ia kini berhasil membeli motor baru dari ketenarannya ini. Dengan modal fesyen jalanan yang terdiri dari jaket dan celana kotak-kotak, plus topi pet dan kacamata, ia menjadi buah bibir yang masih viral hingga kini.
Seperti info sebelumnya, fesyen jalanan juga banyak terpengaruh oleh budaya skateboard. Hal ini terlihat juga pada gaya Jeje saat berlenggok di Citayam Fashion Week yang membawa properti skateboard dalam berpose.
Sama seperti Jeje, Kurma juga menampilkan gaya yang terpengaruh dengan skateboarder. Dengan celana baggy, sepatu converse, plus bandana yang melekat di leher.
Gaya Roy agak berbeda dengan fesyen jalanan yang banyak mengikuti gaya hip hop dan skateboard. Ia memadukan secara bebas gayanya antara kaos turtleneck dan jas, dengan sepatu sneaker, yang pada mode biasanya banyak memadukan dengan sepatu pantofel.
Dua cewek ini termasuk anak muda yang meramaikan ajang fashion show jalanan dengan paduan blazer, celana panjang hitam, dan juga ikat pinggang yang menarik.
Rok mini juga memiliki kesempatan mejeng di ajang ini dengan paduan atasan wanita yang feminim seperti sweater biru atau kemeja putih.
Memadukan celana aladin, atasan sabrina, dan topi baret, cewek ini meramaikan Citayam Fashion Week.
GIPHY App Key not set. Please check settings