Stylish dengan pakaian ramah lingkungan? kenapa tidak? Emma Watson tampil memukau dalam balutan gaun Calvin Klein dari botol plastik daur ulang, pada pagelaran Met Gala 2016 lalu. Met Gala merupakan acara penggalangan dana tahunan di New York, untuk The Metropolitan Museum of Art and Costume.
Emma juga menghadiri premier film Beauty and the Beast pada 2017 di Inggris dengan mengenakan pakaian ramah lingkungan rancangan Oscar de la Renta. Aksi dan penampilan Emma Watson ini, turut menginspirasi Anne Hathaway, rekan sesama artisnya untuk menggunakan pakaian ramah lingkungan di karpet merah.

Tren Pakaian Ramah Lingkungan
Mengamati perkembangan dunia mode akhir-akhir ini, tren pakaian jadi sedang mengarah kepada produk yang proses produksinya menggunakan bahan alami. Orang-orang mulai beralih membeli pakaian yang menggunakan bahan ramah lingkungan (eco-friendly), pewarna alami, serta teknik pembuatan yang minim limbah.
Jenis bahan pembuat pakaian berserat organik, ada yang terbuat dari katun, wool bahkan rami. Konsumen bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, walaupun pada akhirnya bahan katun tetap yang terpopuler dari ketiganya.
Pakaian dari katun organik mempunyai serat kain yang lebih ringan. Dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia penyebab alergi, membuatnya terasa nyaman saat bersentuhan langsung dengan kulit. Selain itu, katun organik lebih tahan lama dan lebih mudah terurai sempurna di alam. Sehingga, saat kita memilih untuk menggunakan pakaian dari bahan katun organik, kita juga ikut berperan dalam usaha menyelamatkan bumi dari pencemaran.
Sebenarnya, bagaimana kita bisa tahu kalau pakaian yang dibeli benar-benar berasal dari bahan organik? Bukan hanya penggunaan kata kunci “ramah lingkungan” saja, tapi hal paling tepat adalah dengan memeriksa sertifikasinya.
Penjual yang memiliki sertifikat resmi akan dengan bangga memberi tahu pembeli dan mencantumkannya pada label produk pakaian mereka. Apabila tidak ada informasi tentang keberlanjutan produk pakaian mereka, kemungkinan brand pakaian tersebut belum menggunakan kapas organik atau bahan ramah lingkungan lainnya.
Berikut ini beberapa brand fashion yang menawarkan pakaian ramah lingkungan bersertifikat organik. Modusgaia mereferensikannya untuk kamu yang ingin tetap stylish dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.
1. H&M
Brand Fashion asal Swedia H&M, kabarnya menjadi pembeli katun organik terbesar di dunia. Di antara produk yang ditawarkan, H&M membuat pakaian ramah lingkungan dan menamakan H&M Conscious khusus untuk koleksi ini. Mengutip dari situs resminya, H&M menggunakan 50% bahan yang memikirkan efek jangka panjang, seperti katun organik dan poliester yang bisa didaur ulang. Pemilihan jenis bahan ini adalah bentuk komitmen mereka untuk menjaga bumi.
HIngga kini, brand yang merupakan singkatan dari Hennes & Mauritz mempunyai 46 toko yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Modusers juga bisa mendapatkan produk-produknya di :
2. Zara
Siapa yang tidak mengenal brand Zara? Merk yang tergolong kedalam fast fashion ini mempunyai ribuan toko yang tersebar di 96 negara, termasuk di Indonesia. Bersamaan dengan maraknya tren organic fashion, brand yang di Indonesia dikelola oleh Mitra Adi Perkasa (MAP), ikut mengeluarkan lini fashion eco friendly nya yang diberi nama ‘Join Life’ sebagai langkah nyata perwujudan mereka dalam usaha penyelamatan lingkungan.
Terdiri dari pakaian ramah lingkungan berpotongan minimal, dengan menggunakan bahan-bahan pilihan, seperti katun organik, wol yang didaur ulang, tencel dan serat kayu dari hutan yang diatur keberlanjutannya.
Brand asal Spanyol ini, mengirimkan pakaian jadi hasil produksi mereka ke toko dengan menggunakan kotak daur ulang yang ramah lingkungan. Dengan kampanye “Join Life” nya, ZARA dapat menghindari penebangan 21.840 pohon dan mengurangi emisi CO2 sebanyak 1.680 ton per tahun! Aksi kampanye “Join Life” dari ZARA ini memang patut mendapat apresiasi, ya Modusers!
3. Cotton Ink
Dengan modal awal hanya ratusan ribu, ternyata bisa mengantarkan Carline Darjanto, sosok kreatif brand lokal Cotton Ink berhasil masuk ke dalam 30 orang yang berusia di bawah 30 tahun di Asia versi Forbes. Bersama dengan sahabatnya, Ria Sarwono, Cotton Ink juga mulai berinovasi dalam penggunaan katun organik dari serat Tencel sebagai bahan utama saat memproduksi produk fashion mereka.
Serat Tencel yang menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain produk mereka, terbuat dari pulp kayu yang berasal dari hutan industri yang bersertifikat FSC® dan PEFC™. Bahannya yang ringan sangat cocok untuk dikenakan pada iklim tropis di Indonesia. Karena terbuat dari bahan dasar yang alami, produk pakaian yang mengandung serat ini mampu terurai kembali ke alam, sehingga aman terhadap lingkungan dan mengurangi pencemaran.
Selain berbelanja pada situs resmi mereka, Modusers juga bisa berbelanja produk Cotton Ink di marketplace ini :
Nah, bagaimana Modusers? Ternyata kita bisa tetap stylish dengan mengenakan pakaian ramah lingkungan, bahkan kita ikut berkontribusi terhadap kelestarian alam! Jadi, ini saat yang tepat untuk mulai beralih mengenakan pakaian ramah lingkungan.
GIPHY App Key not set. Please check settings